Selasa, 09 Februari 2010

BAHAYA GORENGAN DAN KERTAS PEMBUNGKUSNYA

Penganan gorengan menjadi jajanann favorit banyak orang. Rasa gurih dan garing berpadu apik dilidah dan menjadi candu tersendiri. Gorengan dibungkus kertas bekas ataupun kantong plastic berwarna, maka efek buruk kesehatan yang ditimbulkan bisa berlipat ganda.

Para pecinta gorengan, waspadailah gorengan berwarna gelap dan bertekstur lebih keras dari kondisi normal. Kemungkinan gorengan itu merupakan sisa dagangan yang tidak habis terjual pada hari sebelumnya kemudian digoreng ulang oleh penjual. Sebab, tak sedikit penganan gorengan yang diolah dengan minyak goring yang telah dipakai berulang kali alias minyak jelantah.

Kualitas minyak jelantah sangat menurun dari minyak goring baru. Minyak jelantah mengeluarkan kandungan polimer yang dapat terserap dalam penganan berupa asam lemak trans. Dalam minyak jelantah terdapat zat radikal bebas seperti peroksida dan epioksida yang bersifat mutagen dan karsinogen sehingga berisiko terhadap kesehatan manusia. Misalnya, hasil peroksida pada minyak jelantah mengakibatkan pemanasan suhu tinggi hingga gangguan kesehatan, terutama yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol.

Kertas bekas seperti Koran, majalah atau kertas yang sudah tercampur tinta sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia karena di dalam tinta terdapat timbale yang bersifat racun. Jika terkena panas atau minyak dari gorengan, tinta dapat larut dalam makanan.

Bahaya akut

Gorengan terpapar timbale yang dimakan menyebabkan rasa terbakar pada mulut dan kerongkongan, pengeluaran air liur berlebihan, sakit perut disertai rasa mules yang hebat, muntah, diare dengan tinja berwarna hitam, berdarah, susah buang air besar, merasa kelelahan, gangguan tidur, gelisah, lekas marah, gangguan ginjal, gangguan otak dengan penglihatan, kesemutan, kejang hingga kelumpuhan. Kematian dapat terjadi akibat kegagalan jantung.

Jika tertelan, paparan timbale yang dikomsumsi berulang dalam jangka lama meski sedikit, menyebabkan akumulasi dalam jaringan tubuh, yaitu pada tulang, gigi, hingga otak dan dapat menimbulkan efek pada ginjal, hati, darah saraf, alat reproduksi dan endokrin dari system kekebalan. Tahap awal dari keracunan timbale ditunjukan dengan kehilangan nafsu makan dan kehilangan berat badan (Balipost, 9 Februari 2010)

1 komentar:

Obat Asli Indonesia mengatakan...

terimakasih banyak, sangat menarik sekali..