Selasa, 11 September 2012

Yoga untuk Kesehatan


Kesemutan Jangan Dianggap Enteng

Tanpa sadar, kita sering duduk melipat kaki dalam waktu lama. Ketika bangkit, kaki rasanya kebas. Perlahan, rasa itu hilang dan kita melupakannya. Padahal, kesemutan juga bisa jadi gejala penyakit berat, seperti yang dituturkan para ahli di sini.

Diabetes

dr Imran Nito, SpPD, spesialis penyakit dalam dari OMNI Hospital, Pulomas, Jakarta Timur.
Penyakit ini bisa mengganggu sistem saraf di tubuh, misalnya di daerah kaki dan tangan. Aliran darah yang tidak lancar pada penderita diabetes umumnya disebabkan penumpukan gula di pembuluh darah. Salah satu akibat yang ditimbulkan adalah kesemutan.
Anjuran: Atasi dengan mengontrol gula darah. Jaga agar kadarnya mendekati normal. Selain itu, jalankan pola hidup sehat. Inilah cara termurah untuk mengurangi risiko diabetes penyebab kesemutan. Rutin berolahraga, makan sehat, dan cek gula darah secara berkala. Hindari rokok, alkohol, dan gula berlebih.

Kerusakan saraf tepi
dr Irawati Hawari, SpS, spesialis saraf dari Mental Health Center Hawari & Associates, Jakarta.
Penyakit ini biasa terjadi juga pada pasien diabetes. Demikian juga orang berkadar kalsium rendah dan penderita multiple sclerosis (MS). MS adalah kelainan autoimun sehingga sistem imun menyerang jaringannya sendiri, membuat antaran impuls saraf terganggu.
Anjuran: Langkah antisipasi harus disesuaikan dengan penyakit dasar penyebabnya. Lakukan pemeriksaan saraf seperti elektromiogram. Pemeriksaan lain adalah MRI atau magnetic resonance imaging untuk deteksi MS. Langkah pencegahan yang tepat untuk penyakit bergejala kesemutan adalah atur pola hidup sehat.

Urat saraf terjepit
Igor Kochekovich, DC, kiropraktor dari Advanced Chiropractic, Jakarta.
Salah posisi duduk dan berdiri atau karena kecelakaan yang menyebabkan saraf tulang belakang terjepit. Jika yang terjepit adalah saraf di area leher, maka kesemutan terjadi di tangan. Kalau terjadi di tulang punggung bawah, maka kesemutan timbul di kaki.
Anjuran: Jaga posisi duduk dan berdiri dengan benar. Misalnya, duduk tegak tetapi rileks. Saat berdiri, bagi beban dengan sama rata di antara kedua kaki. Selain itu, rajinlah melakukan olahraga peregangan (stretching) dan olahraga yang melatih keseimbangan. Contohnya yoga dan pilates. (Kompas.com, Januari 2010)

Jumat, 16 Maret 2012

Manfaat Kedelai


Satu studi baru yang disiarkan baru-baru ini menunjukkan bahwa penyintas kanker payudara mungkin memperoleh manfaat karena mengkonsumsi produk kedelai dalam jumlah sedang.
Dalam satu kelompok besar penyintas kanker payudara di cina, para peneliti mendapati bahwa makin banyak makanan dari kedelai yang dikonsumsi-sampai 11 gram per hari- berkaitan dengan makin rendahnya resiko kematian atau kambuhnya kanker payudara selama masa lanjutan. Sebagai perbandingan, sepotong royi, biasaya memiliki berat antara 30-40 gram.
Konsumsi makanan kedelai dalam jumlah sedang aman dan malah mungkin mengurangi resiko kematian dan kambuhnya kanker payudara di kalangan wanita penderitanya, jelas Dr.Xio Ou Shu dari Vanderbilt University Medical Ceder di Nashville, Tennessee. Makanan kedelai kaya akan isoflavone, kelompok utama phytoestrogen yang diperoleh dari tanaman dan memprotes kegiatan mirip estrogen dan anti estrogen.
Shu dan rekannya menganalisa kebiasaan makan lebih dari 5000 wanita berusia 20-75 tahun yang didiagnosis menderita kanker payudara antara Maret 2002 dan April 2006 dan ditindaklanjuti sampai Juni 2009 sebagai bagian dari Shanghai Breast Cancer Survival Study. Di antara 5033 wanita yang menjalani operasi untuk mengangkat kanker payudara 444 orang meninggal dan 534 mengalami kambuh atau kematian yang berkaitan dengan kanker payudara selama masa 3,9 tahun.
Wanita yang memakan kebanyakan protein kedelai menghadapi resiko 29 % lebih rendah untuk meninggal selama masa study dan resiko 32 % lebih rendah untuk mengalami kambuhnya kanker mereka dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi paling sedikit protein kedelai. Dalam waktu empat tahun, angka kematian mencapai 10,3 % dan 7,4 % pada wanita dengan konsumsi kedelai yang paling sedikit dan paling banyak dan angka kambuhnya kanker dalam masa 4 tahun, masing-masing adalah 11,2 % dan 8 %.
Mengonsumsi kedelai bermanfaat tak peduli apakah untuk tumor payudara wanita dikendalikan oleh westrogen atau negative reseptor estrogen. Manfaat kedelai juga terlihat pada pemakai atau non pemakai tamoxifen, obat yang biasa digunakan untuk mengobati dan mencegah kanker payudara. (Balipost, selasa 15 desember 2009)

Buah Pang (pagium edule)


Galahe mangkin tetaneman pangi sampun arang pisan kapanggihin. Arang pisan sane madue tetaneman puniki. Alit-alit lan anom-anom baline mangkin minab akeh sane nenten uning ring buah pangi, napi malih tetanemannyane.Karma baline nguni ketah nganggen buah pangi pinaka basa-basa. Batun pangi mengandung palmitic acid, oleic acid lan linoeic acid sane becik pisan kaanggen lakar pestisida alami.
Makarya pestisida alami nganggen buah pangi, carane:
10 buah pangi kadekdekang, raris kaemem nganggen 1 liter toya, salami 24 jam. 1 liter toya buah pangi sane sampun kasaring, campur sareng 13 liter toya biasa, anggen ngebekin tangki semprot sane medanging 14 liter.
Pestisida toya buah pangi punika patut kawigunayang ri kala semeng utawi sore,nganutin kawentenan mranane. 
# Buah pang digunakan untuk obat seperti pestisida, caranya :
10 buah pangi dihancurkan/dihasluskan, lalu direndam dengan air 1 liter selama 24 jam. setelah itu disaring sehingga mendapat air hasil sarinan 1 liter  dan dicampur dengan 13 liter air biasa. air tersebut dimasukan ke dalam tanggki untuk selanjutnya disemprotkan pada  tanaman yang ada hamanya. sebaiknhya disemprotkan pada waktu pagi atau sore  hari.
(I made indra bangsawan, balipost, minggu 29 November 2009)