Selasa, 08 Agustus 2023

Penyakit & pikiran

 Penyakit itu 90% berasal dari pikiran, 10%-nya dari pola makan.

Berikut korelasi daftar penyakit dengan pikiran negatif:

1) MARAH, selama 5 menit akan menyebabkan sistem imun tubuh kita mengalami depresi 6 jam.

2) DENDAM dan MENYIMPAN KEPAHITAN akan menyebabkan imun tubuh kita mati... Dari situlah bermula segala penyakit, seperti STRESS, KOLESTEROL, HIPERTENSI, SERANGAN JANTUNG, RHEMATIK, ARTHRITIS, STROKE (perdarahan / penyumbatan pembuluh darah).

3) Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN.

4) Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.

5) Jika kita MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur).

6) Jika kita sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.

7) Jika kita sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.

8) Jika kita suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna).

9) Jika kita mudah EMOSI dan cenderung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.

10) Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.

11) Jika kita sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES.

12) Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (berkurangnya memori dan kontrol fungsi tubuh).

13) Jika kita sering BERSEDIH dan merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih).

Sumber : Buku “The Healing & Discovering the Power of the Water” (by : Dr. Masaru Emoto).

#untukmenghindarinyakendalikanpikiran#

Senin, 12 Februari 2018

PARE....PAHIT RASANYA, BANYAK MANFAATNYA

Berikut ini adalah keuntungan yang Anda dapatkan bila mengonsumsi pare, dikutip dari klikdokter.com :
1. Mengatasi diabetes
Konsumsi pare membantu Anda mengatasi diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 sebagian besar disebabkan karena ketidakmampuan sel menyerap gula dalam darah. Hal ini bisa terjadi karena sel-sel dalam tubuh tidak peka terhadap insulin atau resistensi terhadap insulin.
Penyerapan gula terjadi karena adanya AMP (activated protein kinase). Rasa pahit pada pare mampu mengaktifkan enzim kinase tersebut sehingga meningkatkan penyerapan gula. Hal ini kemudian dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh.
2. Menangani sembelit
Konsumsi pare sangat baik bagi pencernaan karena mengandung banyak serat. Dengan mengonsumsi pare, tubuh mampu mengeluarkan limbah yang pada akhirnya dapat menangani masalah sembelit.
3. Menjaga kesehatan jantung
Pare juga sangat baik untuk kesehatan jantung. Kandungan di dalamnya membantu mengurangi kadar kolesterol “jahat” yang menyumbat dinding arteri. Tentunya, hal ini akan mengurangi kemungkinan Anda terkena serangan jantung.
4. Mengontrol berat badan
Pare mengandung antioksidan yang membantu memperlancar sistem pencernaan Anda. Ketika metabolisme dan sistem pencernaan meningkat, penurunan berat badan pun akan menjadi lebih mudah serta cepat.
5. Membersihkan darah
Sifat antimikroba dan antioksidan pada pare dipercaya mampu mengatasi masalah kulit, kelainan darah, dan mengeluarkan racun dari tubuh. Beberapa masalah kulit yang dapat disembuhkan, antara lain ruam, jerawat, psoriasis, dan bisul. (Dikutif dari : klikdokter.com)

Selasa, 06 Oktober 2015

Renungan

Jika kita tidak bisa mensyukuri anugrah Tuhan, tidak bisa menerima apa adanya anugrah Tuhan, jika kita selalu merasa tidak puas terhadap yang sudah kita miliki, tentu semua ini adalah kurang tepat. Tuhan memberikan semua yang ada di alam, yang dapat kita nikmati, maka selain dimanfaatakn juga kita hendaknya dapat menjaga keberlangsungan hidup dan ekosistem alam semesta.
Masalah yang dihadapi masyarakat Indonesia khususnya masa kemarau salah satunya adanya kabut asap. dengan tidak menjaga alam dengan baik, hanya bisa mengekplorasi saja, maka ketika alam berontak dan melawan dengan caranya yang sulit bagi manusia untuk dimengerti...., maka yang dapat terucap adalah alam sudah marah.contoh nyata adalah adanya kabut asap, tentu ini tidak terjadi dengan tanpa sengaja. ketika terjadi pembiaran pembakaran lahan hutan dan perkebunan.....maka disana kita tidak dapat mensyukuri anugrah Tuhan, ... dan tidak menyadari akan akibat yang akan timbul.
Masyarakat sudah menangis dan tidak berdaya.....hanya Tuhan lah yang maha Tahu akan segala yang sudah dan akan terjadi di alam ini. maka....mari kita harus bisa belajar mensyukuri dan yang terpenting....mari jalin hubungan seperti ajaran Tri Hita Karana yakni menjaga hubungan dengan Tuhan, menjaga hubungan dengan alam dan menjaga hubungan dengan sesama manusia atau ciptaan Tuhan.

semoga Indonesia tetap jaya.

Kamis, 25 September 2014

Kesadaran akan Alam Sekitar

Kehidupan yang ada di bumi merupakan sebuah anugerah yang tidak dapat dinilai harganya. Segala yang ada seharusnya dapat hidup berdampingan, demi keberlangsungan kehidupan selanjutnya. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ternyata tidak hanya berdampak positif bagi kehidupan umat manusia, namun tidak sediki memberikan dampak negatif bagi umat manusia. Contoh kecil adalah teknologi yang digunakan untuk menebangi pepohonan yang ada di hutan secara besar-besaran. hal tersebut tidak hanya menghilangkan hutan dalam sekejap tapi juga mendatangkan bencana juga dalam waktu sekejap.

Setidaknya, jika kita dapat menghargai dan menghormatii ciptaan Tuhan yang lain mungkin akan berdampak lebih baik. Kita harus bisa menghargai alam karena dengan adanya alam sekitar kita, maka kita dapat hidup. Tentu alam akan murka jika kita tidak menghargai dan menghormati mereka.

Mari dari sekarang kita belajar menghargai dan menghormati alam, supaya alam juga dapat bersahabat dengan kita sehingga terjamin kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita.

Jumat, 29 November 2013



Anak-anak Belajar Dari Apa Yang Mereka Alami
Bila anak hidup dengan kritikan,
Ia belajar untuk mengutuk.
Bila anak hidup dengan permusuhan,
Ia belajar untuk melawan.
Bila anak hidup dengan ejekan,
Ia belajar menjadi pemalu.
Bila anak hidup dengan rasa malu,
Ia belajar untuk merasa bersalah.
Bila anak hidup dengan toleransi,
Ia belajar menjadi sabar.
Bila anak hidup dengan penuh dukungan,
Ia belajar untuk percaya diri.
Bila anak hidup dengan keadilan,
Ia belajar menjadi adil.
Bila anak hidup dengan rasa aman,
Ia belajar untuk mempunyai keyakinan.
Bila anak hidup dengan pengakuan,
Ia belajar untuk menyukai dirinya.
Bila anak hidup dengan kejujuran,
Ia belajar kebenaran.
Bila anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan,
Ia belajar menemukan rasa kasih sayang di dunia.
(Terjemahan dari Dorothy Law Nolte, 1982)

Selasa, 11 September 2012

Yoga untuk Kesehatan


Kesemutan Jangan Dianggap Enteng

Tanpa sadar, kita sering duduk melipat kaki dalam waktu lama. Ketika bangkit, kaki rasanya kebas. Perlahan, rasa itu hilang dan kita melupakannya. Padahal, kesemutan juga bisa jadi gejala penyakit berat, seperti yang dituturkan para ahli di sini.

Diabetes

dr Imran Nito, SpPD, spesialis penyakit dalam dari OMNI Hospital, Pulomas, Jakarta Timur.
Penyakit ini bisa mengganggu sistem saraf di tubuh, misalnya di daerah kaki dan tangan. Aliran darah yang tidak lancar pada penderita diabetes umumnya disebabkan penumpukan gula di pembuluh darah. Salah satu akibat yang ditimbulkan adalah kesemutan.
Anjuran: Atasi dengan mengontrol gula darah. Jaga agar kadarnya mendekati normal. Selain itu, jalankan pola hidup sehat. Inilah cara termurah untuk mengurangi risiko diabetes penyebab kesemutan. Rutin berolahraga, makan sehat, dan cek gula darah secara berkala. Hindari rokok, alkohol, dan gula berlebih.

Kerusakan saraf tepi
dr Irawati Hawari, SpS, spesialis saraf dari Mental Health Center Hawari & Associates, Jakarta.
Penyakit ini biasa terjadi juga pada pasien diabetes. Demikian juga orang berkadar kalsium rendah dan penderita multiple sclerosis (MS). MS adalah kelainan autoimun sehingga sistem imun menyerang jaringannya sendiri, membuat antaran impuls saraf terganggu.
Anjuran: Langkah antisipasi harus disesuaikan dengan penyakit dasar penyebabnya. Lakukan pemeriksaan saraf seperti elektromiogram. Pemeriksaan lain adalah MRI atau magnetic resonance imaging untuk deteksi MS. Langkah pencegahan yang tepat untuk penyakit bergejala kesemutan adalah atur pola hidup sehat.

Urat saraf terjepit
Igor Kochekovich, DC, kiropraktor dari Advanced Chiropractic, Jakarta.
Salah posisi duduk dan berdiri atau karena kecelakaan yang menyebabkan saraf tulang belakang terjepit. Jika yang terjepit adalah saraf di area leher, maka kesemutan terjadi di tangan. Kalau terjadi di tulang punggung bawah, maka kesemutan timbul di kaki.
Anjuran: Jaga posisi duduk dan berdiri dengan benar. Misalnya, duduk tegak tetapi rileks. Saat berdiri, bagi beban dengan sama rata di antara kedua kaki. Selain itu, rajinlah melakukan olahraga peregangan (stretching) dan olahraga yang melatih keseimbangan. Contohnya yoga dan pilates. (Kompas.com, Januari 2010)