Selasa, 08 September 2009

CARA MENYUCIKAN KEKAYAAN

1.     Guna utama harta, emas, perak itu ialah untuk menolong orang sengsara, sedih dan melarat. Untuk menjaga keutuhan harta benda tak lain cara mengairinya dengan memberikan sedekah dan derma-derma. Harta kekayaan yang bertimbun-timbun itu tak bedanya dengan gelombang samodra besar, deras walaupun dibendung, diempang atau diberi daluran akhirnya akan hilang mengalir tanpa bekas semuanya hilang dihanyutkan.(Niti Sastra III.8)

 2.     Walaupun harta itu  diperoleh sesuai menurut hukum (dharma) tetapi bila tidak didermakan kepada yang layak, akan terbenam juga kekawah neraka (MDHS IV.193)

 3.     Adapun harta itu adalah untuk disedekahkan dan karena itu tidaklah ada gunanya mengegembar-gemborkan orang kaya karena kekayaan itu tidak ada gunanya (kecuali) disedekahkan, karena harta adalah untuk disedekahkan karena bila tidak maka ia akan berdosa menimbulkan kemiskinan. (Sarasamuscaya, 172).

 4.     Agar yang engkau minum sama, yang dimakan sama, Aku mengikat engkau dengan satu tali ikatan (cinta), bersatu berkumpul berkeliling api pemujaan, seperti ruji-ruji mengelilingi as roda kereta perang. (Atharwa Weda III.30.6)

 5.     Kumpulkan  (harta) berupa emas (dan sebagainya) sebanyak-banyaknya. Simpan untuk kesejahteraan dan amal. Nikmati secukupnya untuk dirimu. (Sebagian besar harta itu dimanfaatkan) untuk memberi kebahagiaan kepada rakyat. (Ramayana Jawa Kuno 3.54)

MOTTO KEHIDUPAN

1.   Hidup sehari sambil mendengarkan ajaran yang baik lebih bermanfaat daripada hidup seratus tahun tanpa mengenall ajaran yang baik (Buddha)

2.   Untuk menjadi pahlawan seseorang harus memberi perintah kepada dirinya sendiri (Simone Weil)

3.   Harta benda dapat merias rumah, laku bijak menghias diri dan hati yang lapang akan membawa tubuh kita sehat (Thai Hak Bab vi : 4)

4.   Pemberian anda yang paling berharga kepada orang lain adalah memberi teladan yang baik  (Dr. Geoffrey Still)

5.   Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya (Yehezkiel, 18 :20)

6.    Bila marah timbul, pikirkan akibat-akibatnya (Kong Hu Chu)

7.    Sifat alami orang adalah serupa, kebiasaan-kebiasaan merekalah yang membuat mereka berlainan (Kong Hu Chu)

8.    Barang siapa yang perkataan dan pikirannya bersih, dan selalu dijaga dengan baik, ia dapat mencapai segala perbuatan yang dicapai dengan melaksanakan ajaran Wedanta (Manu Smrti ii : 160)

9.   Adapun berat kewajiban ibu, melebihi beratnya bumi, lebih tinggi kemuliaan bapak daripada tingginya langit. Lebih cepat larinya pikiran daripada cepatnya angin. Lebih banyak adanya angan-angan daripada banyaknya rumput (Sarassmuscaya : 246)

10. Orang  yang selalu hormat dan setia kepada orang tuanya, sehingga menyebabkan senang hati orang tuanya, pahalanya adalah ia akan selalu mendapat kemasyuran dan keselamatan pada kehidupannya sekarang dan kelak kemudian hari (Sarasamuscaya : 247)

11. Orang yang melaksanakan Dharma, ia kelak dikemudian hari menjelma dari surga, menjadi orang tampan, berguna, berkedudukan tinggi, kaya raya, dan berderajat mulya. Itulah yang didapatkannya sebagai pahala dari hasil perbuatannya yang baik (Sarasamuscaya : 27)