Jumat, 20 Februari 2009

ZAMAN KALIYUGA

Sesungguhnya bila zaman kali datang hanya harta kekayaan yang dihargai,
Tak perlu dikatakan lagi bahwa orang yang beriman orang yang berani, para pendeta, dan orang-orang pintar, akan mengabdi pada orang kaya.
Segala ajaran pendeta yang suci gaib, diabaikan orang, keluarga dinasti yang baik, dan raja ataupun pemimpin menjad hina papa.
Anak-anak akan menipu dan mengumpat orang tuanya, orang hina dina menjadi saudagar, mendapatkan kemuliaan. (NITISASTRA.IV.7)

Tatkala berlaku jaman kali kekuatan harta yang berkuasa
Dikejar dan diutamaan menguasai keinginan, membuat ke gila-gilaan. Tidak menghiraukan saudara ataupun warga ementingkan diri sendiri. (marayana)

Namun mereka yang teguh iman
Takkan erubah dalam berperilaku,
Dapat menahan kekuatan nafsu indrianya
Menaklukan kekuatan harta
Tetap dijalan yang utama
Darma lah sebagai pelundungnya
(marayana)

Kehidupan di jaman edan amat menyusahkan,
ia mengikuti, tidak tahan jika tidak tiada kebagaiaan akhirnya menjadi kelaparan. Itulah kehendak beliau, namun sebahagia-bahagiaan orang lupa, masih lebih bahagia orang sadar dan waspada (sabdopalon)

apapun yang dilaksanakan membuat kesenangan hati agar tidak menimbulkan persoalan perkara inilah petuah dari dahulu , manusia mesti bericthiar, memilih jalan rahayu serta berbudi pekerti baik selalu sadar dan eling, untuk mendapat tuhan. (sabdopalon)

Tidak ada komentar: