Jumat, 06 Februari 2009

Sistem Starter


Sistem stater merupak sistem kelistrikan pada kendaraan bermotor yang berfungsi untukmenghasilkan putaran awal saat kendaraan mau dihidupkan. Awal kendaraan diciptakan, cara menghidupkan pertama dengan memutar engkol. Ini masih terbatas pada mesin satu silinder dengan cc kecil. namun tidak demikian untuk mesin bersilinder banyak dengan cc yang besar tentunya karena kekuatan manusia tidak mampu untuk itu. dengan demikian ada sistem yang berfungsi memutar. sistem ini memanfaatkan arus baterai tegangan 12 volt atau 24 volt tergantung kapasitas kendaraan.

Komponen sistem starter sebagai berikut:

1. Baterai berfungsi sebagai sumber tegangan
2. Kunci Kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus dari baterai ke motor stater

3. Motor stater berfungsi untuk menghasilkan putaran dengan menerapkan prinsip kemagnetan.

Komponen motor stater sbb:

1.Kumparan penahan

2.Kumparan Penarik

3.Switch utama

4.Kumparan Medan

5. Sikat

6. Kopling geser

7. Gigi pinion

8. Armatur

9. Tuas pendorong

10 Rumah motor

Prinsip kerja sebagai berikut:

A. Saat kunci kontak on Kontak Utama OffArus mengalir dari baterai ke kunci kontak (terminal B/30) --> keluar terminal ST--->menuju terminal 50 motor stater -->menuju kumparan penahan langsung dapat masa dan kumparan penarik --->kumparan medan --->sikat --->Komutator-->Armatur--->komutator--.sikat-->massa.

B. Kunci kontak on dan Kontak utama di motor stater on
akibat kedua kumparan dialiri arus menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kumparan penahan yang langsung menarik kontak utama sehingga terminal 30 dan terminal C berhubungan. sedangkan kumparan penahan juga terjadi kemangnetan menyebankan tuas pendorong tertari di satu ujung dan di ujung yang lain mendorong kopling geser. Dipihak lain, karena kontak utama sudah berhubungan, maka arus besar mengalir langsung dari terminal positif baterai menuju terminal 30 motor stater terus ke terminal C --->kumparan medan -->sikat-komutator-->armatur-->sikat-->masa. Hal ini menyebabkan terjadi puntiran pada armatur sehinga armatur dapat berputar kencang. selanjutnya putaran ini diteruskan ke gigi pinion. Karena gigi pinion berhubungan dengan flyweel, putaran diteruskan ke flywheel. Flywheel memutar poros engkol. akhirnya mesin bisa berputar. Jika mesin sudah berputar, maka kunci kontak dikembalikan ke posisi IG, sehingga motor stater berhenti berputar.

Tidak ada komentar: