Rabu, 15 Juni 2011

Program Vokasi Berkelanjutan Diploma 1 ITB

gProgram Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional dan SEAMOLEC meluncurkan program Vokasi Berkelanjutan Diploma 1 ITB. Program ini memberi kesempatan pada tamatan SMK maupun SMA semua jurusan untuk dapat melanjutkan ke jenjang Diploma satu dengan sistem jarak jauh.
Kerjasama yang dibentuk antara Institutut Teknologi Bandung, SEAMOLEC dan SMK Negeri 3 Singaraja Bali.
Jurusan yang dibuka di SUb Kampus SMK Negeri 3 SIngaraja adalah:
1. Teknik Komputer Jaringan
2. Animasi
3. Survey Pemetaan
sistem perkuliahaan dirancang sebagai berikut:
a. 1 bulan pertama, mahasiswa kuliah di Institut Teknologi Bandung, dengan gedungnya yang ada di Jatinangor, Jawa Barat (bukan di gedung pusat)
b. bulan ke-2 s/d ke 11, mahasiswa kuliah di Sub Kampus SMK Negeri 3 Singaraja.
c. 1 Bulan terakhir, mahasiswa presentasi tugas, dan wisuda di Institut Teknologi Bandung.

Sabtu, 09 April 2011

Konstruksi sistem CVT

Transmisi Otomatis Transmisi otomatis umumnya digunakan pada sepeda motor jenis scooter (skuter). Transmisi yang digunakan yaitu transmisi otomatis "V“ belt atau yang dikenal dengan CVT (Constinously Variable Transmission). CVT merupakan transmisi otomatis yang menggunakan sabuk untuk memperoleh perbandingan gigi yang bervariasi


Minggu, 27 Maret 2011

SYARAT SISTEM PENGAPIAN

Ketiga kondisi di bawah ini adalah merupakan syarat penting yang harus dimiliki oleh motor bensin, agar mesin dapat bekerja dengan efisien yaitu:

1. Tekanan kompresi yang tinggi.

2. Saat pengapian yang tepat dan percikan bunga api yang kuat.

3. Perbandingan campuran bensin dan udara yang tepat.

Agar sistem pengapian bisa berfungsi secara optimal, maka sistem pengapian harus memiliki kriteria seperti di bawah ini:

1. Percikan Bunga Api Harus Kuat

Pada saat campuran bensin-udara dikompresi di dalam silinder, maka kesulitan utama yang terjadi adalah bunga api meloncat di antara celah elektroda busi sangat sulit, hal ini disebabkan udara merupakan tahanan listrik dan tahanannya akan naik pada saat dikompresikan. Tegangan listrik yang diperlukan harus cukup tinggi, sehingga dapat membangkitkan bunga api yang kuat di antara celah elektroda busi.

Terjadinya percikan bunga api yang kuat antara lain dipengaruhi oleh pembentukan tegangan induksi yang dihasilkan oleh sistem pengapian. Semakin tinggi tegangan yang dihasilkan, maka bunga api yang dihasilkan bisa semakin kuat. Penjelasan lebih jauh tentang pembentukan tegangan induksi yang baik dibahas pada bagian E sampai H (koil pengapian sampai busi). Namun secara garis besar agar diperoleh tegangan induksi yang baik dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:

a. Pemakaian koil pengapian yang sesuai

b. Pemakaian kondensor yang tepat

c. Penyetelan saat pengapian yang sesuai

d. Penyetelan celah busi yang tepat

e. Pemakaian tingkat panas busi yang tepat

f. Pemakaian kabel tegangan yang tepat

2. Saat Pengapian Harus Tepat

Untuk memperoleh pembakaran, maka campuran bensin-udara yang paling tepat, maka saat pengapian harus sesuai dan tidak statis pada titik tertentu, saat pengapian harus dapat berubah mengikuti berbagai perubahan kondisi operasional mesin. Saat pengapian dari campuran bensin dan udara adalah saat terjadinya percikan bunga api busi beberapa derajat sebelum Titik Mati Atas (TMA) pada akhir langkah kompresi. Saat terjadinya percikan waktunya harus ditentukan dengan tepat supaya dapat membakar dengan sempurna campuran bensin dan udara agar dicapai energi maksimum.

Gambar 1. Batas TMA dan TMB

Setelah campuran bahan bakar dibakar oleh bunga api, maka diperlukan waktu tertentu bagi api untuk merambat di dalam ruangan bakar. Oleh sebab itu akan terjadi sedikit keterlambatan antara awal pembakaran dengan pencapaian tekanan pembakaran maksimum. Dengan demikian, agar diperoleh output maksimum pada engine dengan tekanan pembakaran mencapai titik tertinggi (sekitar 100setelah TMA), periode perambatan api harus diperhitungkan pada saat menentukan saat pengapian (ignition timing).

Karena diperlukannya waktu untuk perambatan api, maka campuran bahan bakar – udara harus sudah dibakar sebelum TMA. Saat mulai terjadinya pembakaran campuran bahan bakar dan udara tersebut disebut dengan saat pengapian (ignition timing). Agar saat pengapian dapat disesuaikan dengan kecepatan, beban mesin dan lainnya diperlukan peralatan untuk merubah (memajukan atau memundurkan) saat pengapian. Salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan vacuum advancer dan governor advancer untuk pengapian konvensional. Dalam sepeda motor biasanya disebut dengan unit pengatur saat pengapian otomatis atau ATU (Automatic Timing Unit). ATU akan mengatur pemajuan saat pengapian. Pada sepeda motor dengan sistem pengapian konvensional (menggunakan platina) ATU diatur secara mekanik sedangkan pada sistem pengapian elektronik ATU diatur secara elektronik. Penjelasan lebih jauh tentang ATU dibahas pada bagian I (Tipe Sistem Pengapian Pada Sepeda Motor).

Bila saat pengapian dimajukan terlalu jauh (lihat gambar 2 titik A) maka tekanan pembakaran maksimum akan tercapai sebelum 100 sesudah TMA. Karena tekanan di dalam silinder akan menjadi lebih tinggi dari pada pembakaran dengan waktu yang tepat, pembakaran campuran udara bahan bakar yang spontan akan terjadi dan akhirnya akan terjadi knocking atau detonasi.

Gambar 2 Posisi saat pengapian

Knocking merupakan ledakan yang menghasilkan gelombang kejutan berupa suara ketukan karena naiknya tekanan yang besar dan kuat yang terjadi pada akhir pembakaran. Knocking yang berlebihan akan mengakibatkan katup, busi dan torak terbakar. Saat pengapian yang terlalu maju juga bisa menyebabkan suhu mesin menjadi terlalu tinggi. Sedangkan bila saat pengapian dimundurkan terlalu jauh (lihat gambar 2 titik C) maka tekanan pembakaran maksimum akan terjadi setelah 100 setelah TMA (saat dimana torak telah turun cukup jauh). Bila dibandingkan dengan pengapian yang waktunya tepat (gambar 4.2 titik B), maka tekanan di dalam silinder agak rendah sehingga output mesin menurun, dan masalah pemborosan bahan bakar dan lainnya akan terjadi. Saat pengapian yang tepat dapat menghasilkan tekanan pembakaran yang optimal.

3. Sistem Pengapian Harus Kuat dan Tahan

Sistem pengapian harus kuat dan tahan terhadap perubahan yang terjadi setiap saat pada ruang mesin atau perubahan kondisi operasional kendaraan; harus tahan terhadap getaran, panas, atau tahan terhadap tegangan tinggi yang dibangkitkan oleh sistem pengapian itu sendiri. Komponen-komponen sistem pengapian seperti koil pengapian, kondensor, kabel busi (kabel tegangan tinggi) dan busi harus dibuat sedemikan rupa sehingga tahan pada berbagai kondisi. Misalnya dengan naiknya suhu di sekitar mesin, busi harus tetap tahan (tidak meleleh) agar bisa terus memberikan loncatan bunga api yang baik. Oleh karena itu, pemilihan tipe busi harus benar-benar tepat.

Begitu pula dengan koil pengapian maupun kabel busi, walaupun terjadi perubahan suhu yang cukup tinggi (misalnya karena mesin bekerja pada putaran tinggi yang cukup lama), komponen tersebut harus mampu menghasilkan dan menyalurkan tegangan tinggi (induksi) yang cukup. Pemilihan tipe koil hendaknya tepat sesuai kondisi operasional sepeda motor yang digunakan.

sumber: Buku BSE Teknik Sepeda Motor Jilid 2; oleh Jalius Jama, dkk (2008)

Kamis, 17 Februari 2011

Type Motor Starter Sepeda Motor

Motor starter pada sepeda motor ada 3 type yakni tipe electromagnet yang field coilnya membalut stator dan type pagnet permanent yang tidak menggunakan field coil.

1. Motor starter type electromagnet

Type ini mempunyai field coil yang terbuat dari kabel tembaga yang tebal dan bentuknya persegi yang arahnya berpotongan dengan inti stator. Arus mengalir menuju field coil dan armature

2. Motor starter type magnet permanent

Dibandingkan menggunakan field coil, magnet permanent lebih kuat bertujuan agar bentuknya kompak dan ringan. Type ini umumnya digunakan sekarang ini pada sepeda motor

RENUNGKAN-LAH

  1. Hidup sehari sambil mendengarkan ajaran yang baik lebih bermanfaat daripada hidup seratus tahun tanpa mengenall ajaran yang baik (Buddha)
  2. Untuk menjadi pahlawan seseorang harus memberi perintah kepada dirinya sendiri (Simone Weil)
  3. Harta benda dapat merias rumah, laku bijak menghias diri dan hati yang lapang akan membawa tubuh kita sehat (Thai Hak Bab vi : 4)
  4. Pemberian anda yang paling berharga kepada orang lain adalah memberi teladan yang baik (Dr. Geoffrey Still)
  5. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya (Yehezkiel, 18 :20)
  6. Bila marah timbul, pikirkan akibat-akibatnya (Kong Hu Chu)
  7. Sifat alami orang adalah serupa, kebiasaan-kebiasaan merekalah yang membuat mereka berlainan (Kong Hu Chu)
  8. Barang siapa yang perkataan dan pikirannya bersih, dan selalu dijaga dengan baik, ia dapat mencapai segala perbuatan yang dicapai dengan melaksanakan ajaran Wedanta (Manu Smrti ii : 160)


Sabtu, 15 Januari 2011

Kesabaran

Hidup di masa sekarang dibilang gampang ya gampang,
dibilang susah ya susah,
hanya saja perlu kesabaran dalam menghadapi
segala permasalahan hidup ini,
Sekarang yang kuat....., yang berani......, yang berduit,....
yang terkenal, yang berkuasa, yang menang, yang disanjung
wong cilik, wong lemah, wong kere,......
yang selalu dikalahkan, selalu disalahkan, selalu dikesampingkan...
Inilah cobaan hidup....
perlu kesabaran....
Akan tiba waktunya terjadi perubahan...
Seperti roda, yang atas akan ada waktunya berada di bawah..
yang bawah akan pasti ada waktunya berada di atas...
mari kita tingkatkan kesabaran, jangan lupa berpasrah diri pada sang Pencipta.
God Bless Us !!!!!

Rabu, 05 Januari 2011

Fenomena Alam

Matahari dikelilingi oleh pelangi, smoga berarti baik bagi kita semuaumat manusia dan alam semesta